Haloo Sobat Cahaya Kehidupan... Senang sekali bisa bertemu dan bersilaturahim dengan sobat semua untuk berbagi ilmu pengetahuan dan informasi yang mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Berhubung artikel mengenai Khasiat Tutut (Keong Sawah) banyak sekali yang membaca dan memberikan komentar, maka ada beberapa tambahan yang masih bersinggungan dengan artikel tersebut, supaya referensinya makin bertambah juga. Berikut tambahan mengenai khasiat tutut (Sunda) atau dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan nama keong sawah.
Bila Anda masih beranggapan bahwa keong hanya makhluk yang menjijikan
dan tidak memiliki manfaat sama sekali bagi manusia, sebaiknya anggapan
tersebut harus dibuang jauh-jauh. Beberapa jenis keong memang sangat
beracun dan tidak boleh dikonsumsi.
Namun, tidak sedikit pula jenis keong yang memiliki manfaat bagi manusia
khususnya untuk menambah asupan gizi yang tidak didapatkan pada makanan
lain. Salah satu jenis keong yang cukup populer di daerah pedesaan
adalah tutut (keong sawah).
Hewan mungil ini sekilas tidak terlalu lezat untuk dimakan. Namun siapa
sangka, hewan ini sangat populer karena rasanya yang luar biasa,
khususnya untuk mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Ukuran tubuhnya
yang kecil, berwarna kecoklatan, sering dijumpai di daerah pesawahan.
Pengolahan tutut (keong sawah) ini cukup beragam. Salah satu caranya
adalah dengan direbus menggunakan bermacam rempah-rempah seperti sereh,
laja dan tentu saja santan kelapa.
Ilmuwan menemukan bahwa kandungan nutrisi keong sawah ini sangat tinggi.
Nutrien yang umumnya dijumpai pada keong emas adalah protein dan
kalsium. Kandungan protein yang tinggi tersebut, bisa dijadikan asupan
alternatif yang murah meriah. Masyarakat tidak lagi bergantung dengan
asupan protein dari daging sapi atau ayam yang harganya jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan keong.
Selain tutut (keong sawah), jenis keong yang banyak dikonsumsi dan dapat
dijadikan panganan alternatif bagi masyarakat adalah keong mas.
Sebagaimana keong sawah, keong mas juga memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi. Berdasarkan analisis proksimat (analisis komposisi
nutrient), daging keong mas memiliki kandungan protein hampir 50 % (16 –
50 %).
Kandungan kalsium juga sangat tinggi pada daging keong mas. Selain itu,
kandungan asam omega 3, 6, dan 9 dipercaya juga terkandung dalam daging
keong mas ini. Dengan kandungannya tinggi, sebenarnya keong mas ataupun
keong sawah dapat dijadikan sumber alternatif pakan bagi hewan lain,
tidak hanya menjadi sumber makanan bagi manusia.
Teknik pencampuran keong pada pakan ternak ternyata dapat meningkatkan
mutu baik itu kualitas maupun kuantitas ternak hewan. Karena harganya
yang relatif tidak terlalu mahal, pakan yang dicampur dengan keong dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Bahkan yang paling penting
untuk diperhatikan adalah penambahan ransum keong pada pakan ternyata
meningkatkan retensi protein, retensi lemak, dan pertumbuhan harian
hewan ternak.
Sumber: www.anneahira.com
0 komentar:
Posting Komentar